Cerita ini masih saya ingat dalam benak ini, saya yang seorang anak yang lahir dan besar di sebuah perkampungan di salah satu Kabupaten Cianjur.

Banyak hal mistis yang sering saya alami selama masa remajaku. Hingga menjelang dewasa kinipun, saya masih selalu mengalami hal tersebut. Entah karena sial, atau mungkin saya terlalu peka dengan hal-hal goib.

Masih ingat kala itu tahun 2008, saat saya bekerja di salah satu pabrik teh di kampung tetangga yang mengharuskan saya pulang larut malam. Jika ada teman untuk pulang bareng saya pasti menyempatkan untuk pulang juga. Jika tidak ada teman pulang, paling saya memutuskan untuk tidur saja di mushola depan pabrik.

Sampai pada suatu malam pekerjaan saya selesai lebih awal dari yang lain. Pak Kidin satu shift dengan saya wktu itu pun tak biasanya mengajak pulang saja. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 01.15 tengah malam. Dan tanpa berpikir panjang dan tanpa ada firasat aneh saya pun menerima ajakannya dan memutuskan untuk sama-sama pulang walau kenyataannya kampung saya dan kampung Pak Kidin beda tempat.

Pak kidin tepat di dekat Desa Cibokor sementara kampung saya harus melewati satu kampung lagi yang terhubung oleh salah satu jembatan sebagai pembatas antara kampung satu dengan kampung saya.

Langkah kami pun berjalan pulang tanpa ada hal-hal aneh, sampai sekitar 20 menitan kami menyusuri jalan yang sekelilingnya perkebunan teh. Setiba di pertengahan desa, kami memutuskan untuk pulang masing-masing menuju kampung kami.

Seperti biasa saya kembali melangkahkan kaki sembari mendengarkan siaran radio dari headsat HP yang saya bawa sembari berjalan menyusuri jalan raya tanpa merasakan hal aneh.

Sampai pas di saat saya hendak melewati jembatan yang lumayan angker kala itu tiba-tiba tepat di saat saya hendak melewati jembatan tersebut terdengar suara lirih jelas dengan serak berat yang khas seperti suara yang penuh kesakitan yang terdengar persis di belakang.

Spontan saya langsung terkaget bukan main dengan perasaan was-was serta detak jantung yang tiba-tiba berdetak tak karuan. Rasanya waktu seakan berhenti bak tersambar petir.

Saat itu yang ada dipikiran saya pocong… pocong… dan POCONG.

Seketika bulu kuduk pun berdiri, terasa amat sangat mengerikan bercampur rasa takut yang sangat mencekam. Dan benar saja tiba-tiba terlihat sosok putih melintas terbang melayang dengan santainya tepat di depan mata saya!

Sekujur tubuh ini lemas bergetar tak berdaya. Spontan saya pun berteriak dengan keras dan berlari dengan sisa tenaga sampai rumah. Teringat pintu rumah saya buka dengan sangat keras hingga membangunkan seisi rumah yang sedang tertidur lelap. Orang tuaku yang tertidur tepat di ruang tengah langsung terbangun kaget dibuatnya sambil melihatku yang masih menggigil ketakutan tanpa mengucapkan sepatah dua patah katapun yang langsung sembunyi di dalam selimut.

Ayahku yang dibuat kaget langsung memarahiku seperti tak terima dibuat kaget olehku. Aku kembali beragumen dan memberitahukan ayah kalo saya habis dicegat pocong di jembatan. Keesokan hari nya saya tidak ingin lagi pulang tengah malam sekalipun di bayar haaaa….

-Ujang